Selasa, 25 Juni 2013

KISAH YANG DI FITNAH DAN PENDENGKI


kisah ini menceritakan seorang yang soleh dan juga baik hatinya.pada suatu hari orang yang saleh sedang duduk di samping seorang raja sambil menasehati raja," berbuat baiklah pada orang yang berbuat baik kepadamu sebab dia telah berbuat baik.sesungguhnya orang yang berbuat jelek akan mencukupi baginya kejelekan" 


tapi ada seseorang yang dekat dengan raja merasa iri kepada orang soleh itu.dan mencoba untuk menghasud raja dan dia membuat siasat dan taktik untuk membunuh orang yang saleh itu,orang yang hasud ini berkata kepada raja,"wahai baginda raja, sesungguhnya orang saleh tersebut telah menuduh baginda bahwa tuan adalah orang yang mulutnya bau busuk.tandanya apabila tuan mendekatinya,dia menutupi hidungnya dengan tangan supaya tidak mencium bau busuk mulut tuan."  



mendengar itu,maka rajapun menyuruh kepada orang yang hasud tadi,"pergilah kamu temui orang itu dan suruh menghadapku,karena aku ingin melihat kebenarannya".berangkatlah orang hasud ini untuk menemui orang yang saleh tersebut.setelah tiba dirumahnya dan mengatakan bahwa dia disuruh menghadap baginda raja.berangkatlah mereka berdua untuk menemui raja tapi di tengah perjalanan orang hasud ini  mengundang orang saleh untuk makan dirumahnya si tukang hasud ini dan si tukang hasud ini memberi makan dengan banyak bumbu bawang putihnya. 


setelah tiba di istana si orang saleh itu di suruh untuk mendekat kepada raja"mendekatlah kamu kapada ku" dan dia pun mendekati raja dengan menutup mulut dengan tangannya karena takut raja mencium bau busuk bawang putih dari mulutnya,"dan raja pun berkata dalam hatinya" berarti benar apa yang dia bicarakan kepada ku" 



singkatnya raja pun menulis surat,kepada salah seorang algojonya,yang isinya,"jika telah datang kepada mu orang yang membawa surat ini,sembelihlah dia dan kulitilah.lalu isilah dengan jerami dan jahitlah,serta kirimkan kepadaku."dan raja pun menyuruh orang saleh untuk membawa surat itu dan di suruh untuk menyampaikan surat ini dan jangan pernah di buka sebelum kamu sampai. 



maka berangkatlah orang saleh ini ke tempat yang di suruh raja tadi,tapi ketika di perjalanan,dia bertemu dengan orang hasud tadi,dan menanyakan ,"apa yang kamu bawa itu ?" orang saleh pun berkata ,"saya bawa surat yang di tulis raja untukku yang harus di serahkan kepada  si anu di tepat anu..?"berikanlah kepadaku dan biarkan aku yang mengirimnya dan hadiahnya akan ku berikan kepadamu dan laki-laki hasud pun mengambil surat itu. 



setelah tiba ditempat tujuannya,algojo pun bertanya"apa yang kamu inginkan" .lalu si hasud ini pun berkata,"aku disuruh menyampaikan surat ini",kemudian algojo itu pun membaca surat tadi,dan mengatakan kepada si hasud bahwa "dia di suruh menyembelihmu dan mengulitimu,kemudian menjahitmu" mendengar isi surat itu si hasud pun gemeteran dan mengatakan bahwa dia salah alamat seharusnya itu di lakukan kepada orang saleh tadi.tapi algojo itu tidak peduli dan tetap menjalankan perintah rajanya yang di tulis di dalam surat tadi 



orang saleh pun datang seperti biasa tanpa mengetahui apa yang terjadi,dan rajapun merasa heran atas kedatangan si orang saleh itu,dan berkata kepadanya,"apakah yang telah kamu lakukan dengan surat yang kau bawa?" dia pun berkata,"aku telah bertemu dengan si fulan,lalu dia meminta kepadaku agar surat itu dibawa olehnya,dan akupun memberikannya kepada si fulan,"



maka rajapun berkata,"sesungguhnya si fulan itu menceritakan kepadaku bahwa kamu menuduhku orang yang mulutnya bau busuk." dan orang salehpun berkata,"aku tidak mengatakan hal itu." raja berkata,"mengapa kamu menutupi mulut dan hidungmu dengan tangan mu."dia pun menjawab,"karena si fulan telah memberikan makan kepadaku dengan bawang putih,maka akupun tidak ingin tuan mencium bau busuk mulutku," dan rajapun menyuruhnya pulang kerumahnya. 



sesungguhnya orang yang berlaku iri dan hasad ke pada orang lain akan membawa kecelakaan kepada dirinya,karena orang hasad tidak akan pernah senang orang lain mendapatkan kebaikan. 



sumber: kutipan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar